CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)

Assalamualaikum kengkawan semuaaaa...
Semoga masi dalam keadaan sehat walafiat saat membaca postingan ke-2 ku ini...
Postingan ku yang ke-2 ini akan membahas tentang CKD (chronic kidney disease). Blog ini aku buat untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem perkemihan dimana dosen ku kemarin memberi tugas untuk memberikan edukasi terkait dengan CKD kepada adik-adik kelasku. Tau tentang adanya tugas ini rasanya campur aduk. Senang, iya. Takut, juga iya. Deg-degan, apalagi hahaha... Karena kan aku memberikan edukasi ini kepada adik-adik juniorku yang sedikit banyaknya mungkin sudah tau tentang CKD, atau mungkin mereka pernah baca sebelumnya. terkait judul, alhamdulillah bisa pilih judul sendiri (tidak ditentukan oleh dosenku) tetapi, AWALNYA sedikit mimpi buruk juga karena juniornya dipilih sendiri oleh dosenku (padahal aku sudah pilih juniorku sendiri yang memang dekat denganku tetapi dosenku berkehendak lain hahaha tapi tidak masalah, karena junior yang dipilihkan dosenku masi orang-orang yang aman untuk diajak diskusi hahaha). Thank you so much untuk juniorku yang sudah terlibat dan membantuku dalam menyelesaikan tugas di mata kuliah ini. By the way, kenapa aku pilih CKD? padahalkan masi banyak judul yang lain yang "mungkin" lebih gampang... okeey, aku akan jawab pertanyaanku sendiri hahaha. aku pilih CKD karenaaaaaaaaaaaaa........ pada semester V kemarin, aku dapat LP (Laporan Pendahuluan) dari KARU Rumah Sakit tentang CKD, walaupun semester V kemarin blok ku tidak tentang perkemihan, tapi tidak masalah, aku belajar untuk tau apa itu CKD sejak semester V (kebetulan lagi pasien kelolaan ku di Rumah Sakit juga memiliki Penyakit CKD). alasan keduanya yaitu karna sebelumnya dosenku sudah memberikan ilmu tentang CKD jadi menambah wawasan dan keinginanku untuk mengambil kasus ini hahaha...
Diskusi ini aku lakukan hari selasa tgl 08 mei 2018, di Hutan Kota, Jl. Diponegoro, jam 16:00 WIB, dan aku dibantu oleh salah satu temanku untuk mendokumentasikan diskusi ku. By the way, hutan kota termasuk tempat yang sering dikunjungi orang di Pekanbaru untuk hanya sekedar duduk santai karena disana banyak pepohonan...
okey, untuk tidak memperpanjang mukaddimah, langsung saja kita bahas tentang CKD...

PENGERTIAN
CKD (Chronic Kidney Disease) adalah kondisi dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversible, dan samar dimana kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme, cairan dan  keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer, 2009).

ETIOLOGI
1. Infeksi, seperti pielonefritis, glomerulonephritis (peradangan), pielonefritis adalah proses infeksi peradangan yang biasanya mulai di renal pelvis, saluran ginjal yang menghubungkan ke saluran kencing dan parenkim ginjal atau jaringan ginjal. sedangkan glomerulonephritis disebabkan karena salah satu dari banyak penyakit yang merusak baik glomerulus,  maupun tubulus. pada tahap penyakit berikutnya keseluruhan kemampuan penyaringan ginjal sangat berkurang.
2. Penyakit vaskuler hipertensi, seperti nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis, disebabkan karena terjadinya kerusakan vaskulararisasi di ginjal oleh adanya pengingkatan tekanan darah akut dan kronik.
3. Gangguan jaringan ikat, seperti lupus eritematosus sistemik, polyarteritis nodosa, disebabkan oleh kompleks imun dalam sirkulasi yang ada dalam membran basalis glomerulus dan menimbulkan kerusakan (Price, 2006).
4. Gangguan kongenital dan herediter, seperti penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal, penyakit ginjal polikistik ditandai dengan kista multiple, bilateral, dan berekspansi yang lambat laun akan mengganggu dalam menghancurkan parenkim ginjal normal akibat penekanan, semakin lama ginjal tidak mampu mempertahankan fungsi ginjal sehingga ginjal akan menjadi rusak.
5. Penyakit metaboliK, seperti Dm, gout, hiperparatiroidisme, amiloidosis, penyebab terjadinya ini dimana kondisi genetik yang ditandai dengan adanya kelainan dalam proses metabolisme dalam tubuh akibat defisiensi hormon dan enzim. proses metabolisme ialah proses memecahkan karbohidrat, protein dan lemak dalam makanan untuk menghasilkan energi.
6. Nefropati toksik, seperti penyalahgunaan analgesik, analgesik merupakan golongan obat penahan rasa sakit, dimana bila dikonsumsi secara berlebihan akan memperberat kerja ginjal dan menyebabkan kerusakan.

PATOFISIOLOGI
Disfungsi ginjal mengakibatkan keadaan patologik yang komplek termasuk diantaranya penurunan LFG (Laju Filtrasi Glomerulus), pengeluaran produksi urine dan eksresi air yang abnormal, ketidakseimbangan elektrolit dan metabolik abnormal. Homeostatis dipertahankan oleh hipertropi nefron. hal ini terjadi karena hipertrofi nefron hanya dapat mempertahankan eksresi solates dan sisa-sisa produksi dengan jalan menurunkan reabsorbsi air sehingga terjadi hipostenuria (kehilangan kemampuan memekatkan urine) dan polyuria adalah peningkatan output ginjal. Hipostenuria dan polyuria adalah tanda awal CKD dan dapat menyebabkan dehidrasi ringan. Perkembangan penyakit selanjutnya, kemampuan memekatkan urine semakin berkurang. jika fungsi ginjal mencapai tingkat ini, serum BUN meningkat secara otomatis, dan pasien akan beresiko kelebihan beban cairan seiring dengan output urine semakin tidak adekuat. Pasien dengan CKD mungkin saja dehidrasi atau mengalami kelebihan beban cairan tergantung pada tingkat gagal ginjalnya.
Perubahan metabolik pada gagal ginjal juga menyebabkan gangguan eksresi BUN dan kreatinin, kreatinin sebagian dieksresikan oleh tubulus ginjal dan penurunan fungsi ginjal berdampak pada pembentukan serum kreatinin. Adanya peningkatan konsentrasi BUN dn kreatinin  dalam darah disebabkan azotemia dan merupakan salah satu petunjuk gagal ginjal.
Perubahan kardiak pad CKD menyebabkan sejumlah gangguan system kardiovaskuler. Manifestasi umunya diantaranya anemia, hipertensi, gagal jantung kongestif, dan perikaraitis. Anemia disebabkan oleh penurunan tingkat eritropoetin, penurunan masa hidup sel darah merah akibat dari uremia. Defisiensi besi dan asam laktat dan perdarahan gastrointestinal.
Hipertropi terjadi karena peningkatan tekanan darah akibat overlood cairan dan sodium dan kesalahan fungsi system renin. Angiostin aldosteron LFG menyebabkan peningkatan bebn kerja jantung karena anemia, hipertensi dan kelebihan cairan (Brunner&Suddart, 2007).

KLASIFIKASI CKD BERDASARKAN DERAJAT PENYAKIT
Rumus untuk menentukan derajat LFG :
(140 -Umur) x BB
72 x Kreatinin mg/dl
*untuk perempuan dikali 0,85
MANIFESTASI KLINIS
Stadium awal :
1. Lemah
2. Nafsu makan berkurang
3. Nokturiam polyuria
4. Terdapat darah pada urine, urine berwarna lebih gelap
5. Sakit pinggang
6. Edema
7. Peningkatan tekanan darah (hipertensi)
Stadium lanjut :
1. Kardiovaskuler (hipertensi, nyeri dada, gagal jantung akibat penumpukan cairan)
2. Pulmonari (kussmaul, dyspnea, efusi pleura, edema pulmonari, sputum kental)
3. Gastrointestinal (anoreksia, nausea, BB menurun, stomatitis, perdarahan pada saluran gastrointestinal, ulserasi dan perdarahan dimulut)
4. Muskuloskeletal (resiles leg sindrom atau pegal pada kaki sehingga selalu digerakkan, burning feet sindrom atau rasa kesemutan dan terbakar terutama di telapak kaki, termor dan miopati)
5. Integumen (kulit berwarna pucat akibat anemia, gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh)
6. Metabolik endokrin (penurunan libido, ereksi menurun, gangguan menstruasi dan amenore, impotensi)
7. Gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam basa (biasanya retensi garam dan air, tetapi dapat juga terjadi kehilangan natrium dan dehidrasi, asidosis, hyperkalemia, hypomagnesemia, hipokalsemia)
8. Hematologi (anemia)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Didalam memberikan pelayanan keperawatan terutama intervensi maka perlu pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan baik secara medis maupun kolaborasi, antara lain :
1. Hematologi (hemoglobin, hematokrit, eritrosit, leukosit, trombosit)
2. RFT (Renal Fungsi Test), ureum dan kreatinin
3. LFT (Liver Fungsi Test)
4. Elektrolit (klorida, kalium, kalsium)
5. USG ginjal
6. CT-Scan
7. MRI
8. Biopsy ginjal
9. Endoskopi ginjal
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urine, diet berlebihan dan retensi cairan dan natrium
2. Resiko Penurunan curah jantung b.d ketidakseimbangan cairan mempengaruhi sirkulasi
3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet, dan  perubahan membran mukosa mulut
4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit terhadap gangguan status metabolik, sirkulasi (anemia dan iskemia jaringan) dan sensasi.
PERTANYAAN
yapp, setiap ada diskusi, pasti selalu ada pertanyaan-pertanyaan yang mengiringinya hahaha... 
1. Kak, apa sih komplikasi dari penyakit CKD ini?
jawabannya adalah komplikasi dari penyakit CKD ini yaitu :
- komplikasi hematologis, anemia pada penyakit ginjal kronik disebabkan oleh produksi eritropoietin yang tidak adekuat oleh ginjal dan diobati dengan pemberian eritropoietin subkutan atau intravena. Hal ini hanya bekerja bila kadar besi, folat dan vitamin B12 adekuat dan pasien dalam keadaan baik. sangat jarang terjadi, antibodi dapat terbentuk melawan eritropoietin yang diberikan sehingga terjadi anemia aplastik.
- penyakit vaskuler dan hipertensi, penyakit ini merupakan penyebab utama kematian pada kasus CKD. Pada pasien yang tidak menyandang diabetes, hipertensi mungkin merupakan faktor resiko yang paling sering terjadi. Sebagian besar hipertensi pada penyakit CKD disebabkan hipervolemia akibat retensi natrium dan air. Keadaan ini biasnaya tidak cukup parah untuk bisa menimbulkan edema, namun mungkin terdapat ritme jantung triple.
- Dehidrasi, hilangnya fungsi ginjal biasanya menyebabkan retensi natrium dan air akibat hilangnya nefron. Namun beberapa pasien tetap mempertahankan sebagian filtrasi, namun kehilangan fungsi tubulus, sehingga mengeksresikan urine yang sangat encer, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
- Kulit, gatal merupakan keluhan-keluhan kulit yang paling sering terjadi. keluhan ini sering timbul pada hiperparatiroidisme sekunder dan tersier serta dapat disebabkan oleh deposit kalsium fosfat pada jaringan. gatal dapat dikurangi dengan mengontrol kadar fosfat dan dengan krim yang mencegah kulit kering.
- Gastrointestinal, walaupun kadar gastrin meningkat, ulkus peptikum tidak lebih sering terjadi pada pasien CKD dibandingkan populasi normal. namun gejala mual, muntah, anoreksia dan dada terbakar sering terjadi.
- Endokrin, pada pria, CKD dapat menyebabkan kehilangan libido, impotensi  dan penurunan jumlah serta motilitas sperma. sedangkan pada wanita menyebabkan terganggunya haid.
2. Kak, apa aja sih penatalaksanaannya kak?
jawabannya untuk diagnosa kelebihan volume cairan penatalaksanaannya yaitu timbang BB pasien, perhatikan input output cairannya, batasi masukan cairan, jelaskan pada keluarga tentang pembatasan cairan, tingkatkan dan dorong hygiene oral dengan sering. untuk diagnosa resiko penurunan curah jantung penatalaksanaannya yaitu monitor TTV/jam, evaluasi jika ada nyeri dada dan berikan posisi semi fowler. untu, diagnosa resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh penatalaksanaannya yaitu monitor BB, kaji pola nutrisi, berikn diet yang tepat sesuai kebutuhan, kolaborasi dengan ahli gizi. untuk diagnosa yang terakhir resiko tinggi kerusakan integritas kulit penatalaksanaannya yaitu jaga hygiene agar tetap lembab, anjurkan pasien untuk mandi air hangat, berikan bedak setelah mandi dan pastikan bedak tersebut tidak membuat iritasi pada kulit pasien dan berikan juga pasien pakaian yang longgar.
3. Kak, bagaimana pencegahannya biar kita tidak terkena penyakit CKD ini?
jawabannya yaitu dengan perbanyak minum air putih (secukupnya), makan makanan yang bergizi yang harus cukup protein, cukup vitamin dan mineral, olahraga rutin (sangat berdampak bagus untuk yang memiliki penyakit hipertensi karena dengan olahraga dapat membuat sirkulasi darah menjadi lancar), hati-hati dalam mengkonsumsi obat, tidak meminum minuman alkohol dan tidak merokok serta rajin untuk cek kesehatan minimal 1tahun 2kali.
4. Kak, apasih peran perawat disini kak?
jawabannya yaitu peran perawat memberikan edukasi terkait CKD kepada pasien serta keluarganya agar keluarga pasien dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit CKD pada anggota keluarga yang lain, peran perawat juga memberikan asuhan keperawatan pada pasiennya dengan menjalankan intervensi sesuai dengan diagnosanya serta berkolaborasi dengan tenaga medis yang lainnya.
naahhhh, itu dia penjelasan singkat tentang CKD serta jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh junior-juniorku. Thank you so much untuk junior-juniorku yang sudah membantu dan ikut terlibat dalam tugasku ini, semoga ilmu ini bermanfaat dan dapat kalian sampaikan lagi jika ada orang yang bertanya terkait tentang CKD, dan kita juga masi sama-sama belajar, jadi mohon maaf jika masi ada salah kata dalam penyampaian ku. Dan terimakasij juga kepada dosenku yang memberikan tugas ini, dengan adanya tugas ini dapat melatihan kepercayaan diri didepan orang dan hal positifnya lagi, dengan adanya tugas ini dapat menjalin komunikasi yang bagus dengan junior-juniorku di kampus. setelah ini biar tidak bosan-bosan banget karena sudah membaca tulisanku yang super duper panjang ini, aku akan kasi lihat beberapa dokumentasi saat diskusi ini berjalan yang di abadikan oleh temanku, terimakasih atas waktunya, Wassalamualaikum Wr. Wb ^-^
                                                BTW, aku jilbab donger kupu-kupu yaaaaa.....





Komentar